Baca Juga: Pengakuan Eks Pengungsi Timor Leste, Jauh dari Teror Kini Hidup Damai dan Bahagia di Indonesia
Dikutip dari SCMP, China sendiri memang berambisi memasukan Timor Leste sebagai bagian dari proyek raksasa One Belt One Road (OBOR) dimana akan menghubungkan jalur perdagangan dari Asia ke Eropa.
China menyasar pelabuhan-pelabuhan di Timor Leste karena hal di atas, namun kunjungan kapal perang PLA Navy ke pelabuhan Dili membuat Australia khawatir.
Pasalnya Timor Leste disinyalir akan kesulitan membayar utang dimana operasional pelabuhannya akan dikendalikan oleh China layaknya yang terjadi di Sri Lanka.
Kekhawatiran Australia berdasar lantaran jika operasional pelabuhan sepenuhnya diambil alih oleh Beijing maka China dapat menempatkan kapal perangnya di sana dan jarak antara Darwin dengan pelabuhan di Timor Leste itu cuma 500 km, sebuah radius tempur yang dengan mudah dicapai oleh pesawat pembom nuklir Xian H-6 PLA Navy.

Baca Juga: Rp 263 T Duit Utangan dari China Ludes Sia-sia! Proyek Minyak Bumi Timor Leste Dibayangi Kegagalan
Di titik inilah Prabowo yang punya peran strategis di pemerintahan Jokowi bisa membendung pengaruh China di Asia Tenggara dimana Indonesia bisa bersikap netral dan 'mengagalkan' skenario di atas agar Australia aman dari ancaman militer China.
China sendiri sudah mengakui jika Indonesia adalah kekuatan regional sebenarnya di Asia Tenggara dimana kebijakan luar negerinya bisa berpengaruh langsung terhadap China.*