ZONAJAKARTA.com - Rusia punya kapal selam terbesar yang ada di dunia saat ini.
Di masa pembangunannya, setiap kapal selam kelas Typhoon ini dimaksudkan untuk memainkan peran penting dalam doktrin strategis dan triad nuklir Uni Soviet.
Dilansir Zonajakarta.com dari 19fortyfive.com, kapal selam itu juga disebut dengan nama kode resmi Soviet "Akula," yang berarti hiu dalam bahasa Rusia.
Baca Juga: Banting Harga Gila-gilaan, HP Xiaomi Redmi Note 11 Dijual Makin Murah Meriah, Saatnya Beli Sekarang
Dengan perpindahan 48.000 ton saat terendam, Typhoon adalah raksasa sejati dalam skala.
Tugas utama Typhoon adalah membawa 20 rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam RSM-52.
Kelas Typhoon juga dirancang untuk memasukkan enam tabung torpedo yang mampu membawa torpedo dan rudal anti-kapal selam.
Typhoon didorong oleh dua reaktor air nuklir dan memiliki penguatan khusus pada layar dan lambung kapal selam untuk menembus es.
Melansir usni.org, unit pertama, TK-208, selesai pada Desember 1981, dan mulai beroperasi pada tahun berikutnya.
Kelas ini juga dirancang sebagai counter untuk kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir kelas Ohio (SSBN-726) milik Angkatan Laut AS.
Untuk desainnya, kapal ini menempatkan tabung rudal Typhoon berada di depan layar tengah kapal.
Sementara itu, sekrup kembar dipasang sangat jauh.
Secara internal, kapal selam besar ini menawarkan fasilitas seperti sauna, air terjun, dan bahkan kandang burung.
Untuk saat ini, satu-satunya Typhoon yang tersisa untuk dikerjakan oleh Angkatan Laut Rusia adalah Dmitry Donskoi, yang menariknya juga merupakan kelas pertama yang dibangun.
Media pemerintah Rusia melaporkan pada tahun 2021 bahwa Dmitry Donskoi tidak akan dipensiunkan setidaknya selama lima tahun.
Namun, ini kemungkinan merupakan penilaian yang sangat optimis terhadap tren pengadaan Rusia.
Baca Juga: Spesifikasi Vivo Y72t, Ponsel 3 Jutaan yang Miliki Kamera Bagus hingga Cocok untuk Si Hobi Memotret
Sebagaimana dicatat oleh media pemerintah Rusia pada tahun 2021, bahan bakar nuklir di reaktor kapal selam kemungkinan akan habis dalam 3 hingga 4 tahun.
Dilansir dari Popular Mechanics, kelas Borei akan menggantikan kapal selam kelas Typhoon dan Delta Angkatan Laut Rusia.
Nantinya, kapal selam kelas Borei akan membawa 16 rudal Bulava dengan total hasil ledakan 7.200 kiloton.
Baca Juga: Kirim 3 Kapal Perang Jaga Laut Natuna Utara, China: Indonesia Cuma Bikin Situasi Makin Tegang!
Borei juga didesain lebih kecil dan lebih hemat ruang daripada nenek moyangnya.
Rusia berencana untuk membangun setidaknya delapan kapal selam Borei, yang terbagi antara Armada Utara (Atlantik) dan Pasifik.
Pada usia 40 tahun, Dmitri Donskoy mendekati usia pensiun.
Dengan ini, maka mungkin tidak akan lagi kapal selam sebesar Dmitry Donskoy lagi. ***
(ZJ)